Tanjungpinang (HK) - Pengusaha Indonesia, khususnya yang tinggal di Provinsi Kepri didorong untuk menyuplai kebutuhan daging ayam Singapura.
Peneliti Pusat Riset Kewilayahan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dedi Arman mengatakan, memasuki pertengahan 2022, Singapura mengalami krisis stok daging setelah Malaysia menghentikan pasokan ayam ras ke negara jirannya tersebut mulai 1 Juni 2022.
“Ini tentu menjadi peluang besar bagi Indonesia, terutama Kepri karena wilayahnya berdekatan dengan Singapura,” kata Dedi Arman di Tanjungpinang, akhir pekan kemarin.
Menurut dia, kesuksesan peternakan babi di Pulau Bulan di Kota Batam, yang menyuplai kebutuhan babi Singapura sejak 1988 sampai sekarang bisa menjadi contoh.
Hal ini, katanya, bisa diikuti dengan membangun peternakan ayam di wilayah Kepri yang dekat dengan Singapura, seperti di Pulau Bintan, dan pulau-pulau lainnya di Batam, seperti Rempang dan Galang.
Dedi katakan selama ini peternakan ayam ras telah dikembangkan di wilayah Pulau Rempang dan Galang yang secara administrasi masuk dalam wilayah Batam. Namun, peternakan di wilayah ini sebatas memenuhi kebutuhan untuk Batam dan secara kuantitas juga belum memenuhi.
“Tidak heran, Batam masih mendatangkan pasokan ayam dari wilayah lainnya di Indonesia, khususnya dari Pulau Sumatera,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dia berpikir alangkah menarik kalau ada pengusaha yang membuka peternakan ayam dalam skala besar dan orientasi ekspor di wilayah pulau-pulau dalam Batam dan Pulau Bintan.
Dengan wilayah yang berdekatan dengan Singapura, sambungnya, biaya transportasi juga lebih murah yang menguntungkan dari segi bisnis.
Artikel Terkait
Berikut Daftar Belanja Pemain AC Milan yang Disiapkan Maldini
Berikut Keutamaan Bertobat yang Perlu Diketahui
Usaha Tanaman Hias Terkena Dampak Pelebaran Jalan, Ini Penjelasan Wako Batam
Mari Dukung! Timnas Indonesia vs Brunei di Piala AFF U-19 Nanti Malam
Juara Malaysia Open 2022, Peringkat Apriyani/Siti Fadila Meroket