Ternyata Ini Makna Kalimat Hompimpa Alaium Gambreng, Bikin Merinding

- Sabtu, 2 Oktober 2021 | 09:02 WIB
Untuk menentukan siapa yang menang dan kalah sebelum memulai permainan, anak-anak mengucapkan kalimat hompimpa alaium gambreng.
Untuk menentukan siapa yang menang dan kalah sebelum memulai permainan, anak-anak mengucapkan kalimat hompimpa alaium gambreng.

Anak-anak yang hidup di era 70-an hingga 2000-an awal pasti pernah mengucapkan kalimat sakti ini setiap akan memulai permainan.

Ya, kalimat  hompimpa Alaium Gambreng merupakan sebuah mantra untuk menentukan siapa yang menang dan kalah sebelum memulai permainan dengan menggunakan tangan. 

Namun, tak banyak yang makna dibalik kalimat  hompimpa ini. 

Dalam sebuah Permainan Anak, kalimat hompimpa Alaium Gambreng biasanya digunakan dalam permainan tradisional dengan jumlah pemain minimal tiga orang.

hompimpa Alaium Gambreng!” Kalimat ajaib ini menjadi tanda awal akan dimulainya sebuah permainan.

Penggunaan kalimat ajaib ini yaitu untuk menentukan siapa yang menjadi kawan dan siapa yang menjadi lawan. Contoh penggunaan hompimpa ini yaitu pada permainan kucing-kucingan, petak umpet, gobak sodor, dan lainnya.

hompimpa dilakukan dengan mengayun-ayunkan tangan ke kanan dan ke kiri serta ke atas dan ke bawah sambil mengucapkan "hompimpa Alaium Gambreng!" Secara bersama-sama.

Ketika sampai pada kalimat gambreng, maka semua orang akan menunjukkan salah satu bagian tangannya, baik itu telapak tangan atau punggung tangan untuk menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah.

Tapi, siapa sangka kalimat ajaib hompimpa Alaium Gambreng ternyata memiliki makna yang sakral. Kalimat hompimpa ini berasal dari bahasa Sansekerta. hompimpa alaium memiliki arti 'dari Tuhan dan kembali ke Tuhan’. Sedangkan gambreng sendiri artinya ‘ayo bermain’ yang digunakan sebagai aba-aba.

Bukan hanya digunakan pada saat akan memulai sebuah permainan, ritual hompimpa juga memiliki sebuah ajaran yang dapat kita terapkan.

Kalimat hompimpa Alaium Gambreng ini mengajarkan kepada kita bahwa hidup yang sedang dijalani ini berasal dari Tuhan dan di masa yang tidak tahu kapan, kita akan kembali kepada Tuhan.

Saat kita menunjukkan telapak tangan atau punggung tangan, kita tidak tahu apakah kita akan menang ataupun kalah. Dari sanalah kita belajar untuk menerima dengan lapang dada hasil dari apa yang telah kita pilih.

Namun sayang, maraknya game online di kalangan anak-anak menjadikan ritual hompimpa ini mulai tersingkirkan. (*)

 

Halaman:

Editor: Ilham Sijori

Tags

Terkini

Dia Ingkari Sejarah Itu

Minggu, 13 November 2022 | 08:12 WIB

Puisi-Puisi Rosy Ochy

Senin, 24 Oktober 2022 | 05:47 WIB

"Bukankah itu Namaku?"

Minggu, 23 Oktober 2022 | 18:56 WIB

Pengaruh Bahasa Orang Tua Terhadap Komunikasi Anak

Senin, 1 Agustus 2022 | 19:00 WIB

Sastra dan Perkembangan Masa Kini

Senin, 25 Juli 2022 | 19:24 WIB

Lebaran di Kepala

Selasa, 26 April 2022 | 15:44 WIB

Memperingati Hari Ibu: Quo Vadis Emansipasi

Kamis, 23 Desember 2021 | 10:09 WIB

12 Jembatan Keledai Aksi Panggung Vokalis

Minggu, 19 Desember 2021 | 06:28 WIB

Fauzi Bahar Datuak Nan Sati Pimpin LKAAM Sumbar

Sabtu, 18 Desember 2021 | 07:39 WIB

Awet

Selasa, 30 November 2021 | 14:37 WIB

Merantau

Sabtu, 11 September 2021 | 21:30 WIB

Mut

Rabu, 21 Juli 2021 | 15:03 WIB

Komitmen

Senin, 8 Februari 2021 | 09:29 WIB

Menanti Cinta dalam Ta'aruf

Kamis, 9 Juli 2020 | 16:41 WIB
X