Asep Juanda: Keluarga Benteng Pelestarian Bahasa Daerah
Batam (HK) - Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Asep Juanda, mengungkapkan, keluarga merupakan benteng pelestarian bahasa daerah. Karena itu, selain Bahasa Indonesia, bahasa daerah dapat digunakan dalam komunikasi dalam keluarga.
Hal itu disampaikan Asep saat menjadi salah seorang narasumber dalam Wicara Pegiat Bahasa Nasional yang digelar Kantor Bahasa Kepri yang diselenggarakan di Hotel Harmoni One, Batam, Senin, 21 Februari 2022. Kegiatan itu diadakan bersempena Hari Bahasa Ibu Internasional tahun 2022.
Asep mengatakan, bahasa daerah merupakan salah satu hasil dari budaya khususnya yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Sedikit Bakti Ananda
"Saat ini di Indonesia, ada sekitar 718 bahasa daerah. Bahasa inilah yang harus dijaga dan dilestarikan. Bahasa-bahasa inilah yang menjadi penambah kekayaan budaya di Tanah Air," ujarnya lagi.

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam, Ardiwinata, menghadirkan tiga orang narasumber. Selain Kepala Kantor Bahasa Kepri, hadir Ivan Lanin, Pegiat Bahasa Indonesia, dan Al Hilal Siagian, Pegiat Literasi di Batam.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam, Ardiwinata, menyampaikan apresiasinya diselenggarakan kegiatan tersebut.
Dia menilai, acara itu bisa menambah wawasan terkait perkembangan dan pelestarian bahasa ibu yang ada di Indonesia. Bahkan Ardi juga memberi saran untuk bisa dibuat kamus Bahasa Melayu di Kepri.
Baca Juga: Nasi Padang
"Di setiap daerah di Kepri ini memiliki ragam Bahasa Melayu masing-masing. Ada ragam Batam, Karimun, Lingga, dan lainnya. Ini mungkin bisa dibuatkan kamusnya. Harapannya, Bahasa Melayu di Kepri ini tetap terjaga. Apalagi Kepri merupakan provinsi tempat lahirnya Bahasa Indonesia," ujar Ardiwinata.
Dalam acara yang diikuti oleh kalangan pelajar, guru, para jurnalis, dan pegiat Bahasa Indonesia itu, Ivan Lanin, salah seorang narasumber mengatakan, menguasai banyak bahasa bisa mengenal banyak budaya.
"Makin bahasa yang kita pelajari, makin banyak pula budaya dan adat istiadat dari penutur bahasa tersebut yang kita ketahui. Ini jelas memberi banyak ilmu dan pengetahuan pada kita," ucap Ivan Lanin yang juga seorang programer ini.
Artikel Terkait
Peminat Kelas Bahasa Indonesia di Peru Meningkat Saat Pandemi Corona
Soal Mudik, Ini Kata Kepala BNPB dalam Bahasa Minang
Mengenal Suci, Gadis Minang Sang Juru Bahasa Isyarat di Polres Karimun
Hargai Bahasa Indonesia
Unik! Anak Ini Diberi Nama ABCDEF GHIJK Zuzu, Harapannya Jadi Ahli Bahasa