Kantor Bahasa Kepulauan Riau Gelar Wicara Pegiat Bahasa Nasional

- Senin, 21 Februari 2022 | 18:40 WIB
Wicara Pegiat Bahasa Nasional yang digelar Kantor Bahasa Kepri yang diselenggarakan di Hotel Harmoni One, Batam, Senin, 21 Februari 2022. (feryheriyanto/haluankepri.com)
Wicara Pegiat Bahasa Nasional yang digelar Kantor Bahasa Kepri yang diselenggarakan di Hotel Harmoni One, Batam, Senin, 21 Februari 2022. (feryheriyanto/haluankepri.com)

Asep Juanda: Keluarga Benteng Pelestarian Bahasa Daerah

Batam (HK) - Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Asep Juanda, mengungkapkan, keluarga merupakan benteng pelestarian bahasa daerah. Karena itu, selain Bahasa Indonesia, bahasa daerah dapat digunakan dalam komunikasi dalam keluarga.

Hal itu disampaikan Asep saat menjadi salah seorang narasumber dalam Wicara Pegiat Bahasa Nasional yang digelar Kantor Bahasa Kepri yang diselenggarakan di Hotel Harmoni One, Batam, Senin, 21 Februari 2022. Kegiatan itu diadakan bersempena Hari Bahasa Ibu Internasional tahun 2022.

Asep mengatakan, bahasa daerah merupakan salah satu hasil dari budaya khususnya yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Sedikit Bakti Ananda

"Saat ini di Indonesia, ada sekitar 718 bahasa daerah. Bahasa inilah yang harus dijaga dan dilestarikan. Bahasa-bahasa inilah yang menjadi penambah kekayaan budaya di Tanah Air," ujarnya lagi.

Penandatangan kerjasama antara Kantor Bahasa Kepri dengan Universitas Putera Batam. (feryheriyanto/haluankepri.com)
Penandatangan kerjasama antara Kantor Bahasa Kepri dengan Universitas Putera Batam. (feryheriyanto/haluankepri.com)

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam, Ardiwinata, menghadirkan tiga orang narasumber. Selain Kepala Kantor Bahasa Kepri, hadir Ivan Lanin, Pegiat Bahasa Indonesia, dan Al Hilal Siagian, Pegiat Literasi di Batam.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam, Ardiwinata, menyampaikan apresiasinya diselenggarakan kegiatan tersebut.

Dia menilai, acara itu bisa menambah wawasan terkait perkembangan dan pelestarian bahasa ibu yang ada di Indonesia. Bahkan Ardi juga memberi saran untuk bisa dibuat kamus Bahasa Melayu di Kepri.

Baca Juga: Nasi Padang

"Di setiap daerah di Kepri ini memiliki ragam Bahasa Melayu masing-masing. Ada ragam Batam, Karimun, Lingga, dan lainnya. Ini mungkin bisa dibuatkan kamusnya. Harapannya, Bahasa Melayu di Kepri ini tetap terjaga. Apalagi Kepri merupakan provinsi tempat lahirnya Bahasa Indonesia," ujar Ardiwinata.

Dalam acara yang diikuti oleh kalangan pelajar, guru, para jurnalis, dan pegiat Bahasa Indonesia itu, Ivan Lanin, salah seorang narasumber mengatakan, menguasai banyak bahasa bisa mengenal banyak budaya.

"Makin bahasa yang kita pelajari, makin banyak pula budaya dan adat istiadat dari penutur bahasa tersebut yang kita ketahui. Ini jelas memberi banyak ilmu dan pengetahuan pada kita," ucap Ivan Lanin yang juga seorang programer ini.

Halaman:

Editor: Feri Heryanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Dia Ingkari Sejarah Itu

Minggu, 13 November 2022 | 08:12 WIB

Puisi-Puisi Rosy Ochy

Senin, 24 Oktober 2022 | 05:47 WIB

"Bukankah itu Namaku?"

Minggu, 23 Oktober 2022 | 18:56 WIB

Pengaruh Bahasa Orang Tua Terhadap Komunikasi Anak

Senin, 1 Agustus 2022 | 19:00 WIB

Sastra dan Perkembangan Masa Kini

Senin, 25 Juli 2022 | 19:24 WIB

Lebaran di Kepala

Selasa, 26 April 2022 | 15:44 WIB

Memperingati Hari Ibu: Quo Vadis Emansipasi

Kamis, 23 Desember 2021 | 10:09 WIB

12 Jembatan Keledai Aksi Panggung Vokalis

Minggu, 19 Desember 2021 | 06:28 WIB

Fauzi Bahar Datuak Nan Sati Pimpin LKAAM Sumbar

Sabtu, 18 Desember 2021 | 07:39 WIB

Awet

Selasa, 30 November 2021 | 14:37 WIB

Merantau

Sabtu, 11 September 2021 | 21:30 WIB

Mut

Rabu, 21 Juli 2021 | 15:03 WIB

Komitmen

Senin, 8 Februari 2021 | 09:29 WIB

Menanti Cinta dalam Ta'aruf

Kamis, 9 Juli 2020 | 16:41 WIB
X