Sastra dan Perkembangan Masa Kini

- Senin, 25 Juli 2022 | 19:24 WIB
Tri Indah Kusumawati, M.Hum, Dosen UIN Sumatera Utara. (istimewa)
Tri Indah Kusumawati, M.Hum, Dosen UIN Sumatera Utara. (istimewa)

 

Oleh: Tri Indah Kusumawati, M.Hum, Dosen UIN Sumatera Utara

Perkembangan karya sastra di Indonesia saat ini cukup pesat. Hal itu, terbukti dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa puisi, cerpen, dan drama. Semua itu dihasilkan oleh pengarang (penciptanya).

Pengarang dalam menghasilkan sebuah karya sastra merupakan salah satu wujud kemajuan perkembangan dunia sastra di Indonesia. Kemajuan ini merupakan bukti bahwa di Indonesia saat ini banyak sekali para pencinta karya sastra.

Karya sastra merupakan suatu hasil karya manusia baik lisan maupun nonlisan (tulisan) yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki nilai keindahan. Karya sastra merupakan hasil hasil kreasi satrawaan melalui kontemplasi dalam lingkungan sosialnya.

Fenomena dalam kehidupan itu beranekaragam baik yang mengandung aspek sosial, budaya, politik, ekonomi, kemanusiaan, keagamaan, moral maupun gender.

Karya sastra merupakan karya imajininatif bermediumkan bahasa yang berfungsi estetik dominan. Sebagai media ekspresi karya sastra, bahasa sastra dimanfaatkan oleh sastrawan guna mencapai efek estetik.

Bukan hanya sastra tulis, namun aneka karya sastra seperti drama juga sangat berkembang. Perkembangan jenis sastra di Indonesia mengalami perkembangan yang berbeda-beda.

Menurut catatan, sejarah Sastra Indonesia sudah berkembang sejak abad ke-20 sebagaimana dapat terlihat munculnya pers (surat kabar dan majalah) dan buku, baik dari usaha swasta maupun pemerintah kolonial.

Adanya sejarah tertulis mengenai perkembangan Sastra Indonesia yang sangat baik ini tidak akan berdampak banyak dikemudian hari apabila generasi penerus tidak dapat mengembangkan segala hal yang sudah dibangun oleh para tokoh terdahulu. Segala sesuatu yang tentunya akan semakin berkembang dari masa ke masa. Begitu juga dengan Sastra di Indonesia.

Sastra sebagai hasil pekerjaan seni kreasi manusia tidak pernah lepas dari bahasa yang merupakan media utama bagi karya sastra. Sastra dan manusia erat kaitannya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering bermula dari persoalan dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, kemudian dengan adanya imajinatif yang tinggi seorang pengarang tinggal menuangkan masalah-masalah yang ada disekitar menjadi sebuah karya sastra.
Sastra berkembang mengikuti teknologi. Mulanya sastra dimulai dari sastra lisan yang kemudian berkembang mengikuti perkembangan zaman sehingga muncul sastra tulis. Sastra tulis ini kemudian dituangkan dalam bentuk cetak menggunakan kertas sebagai medianya.

Seiring dengan perkembangan zaman muncullah sastra elektronik yang memanfaatkan teknologi sebagai medianya (komputer, handphone, internet).
Hal ini sejalan dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Merawati yang menyatakan bahwa tingkat estafet dari sastra lisan ke sastra siber juga menunjukkan bahwa keduanya memiliki hubungan dengan sastra tulis.

Hal tersebut dapat dilihat bahwa estafet tersebut terjadi, yaitu mulai dari sastra lisan kemudian ke sastra tulis (pada masa modern mulai dikenal alat-alat tulis dan mesin cetak sehingga terbit buku, majalah, jurnal, koran) dan sampailah pada sastra siber (perkembangan teknologi).

Revolusi Industri 4.0 membawa banyak perubahan pada masyarakat. Terutama dalam kegiatan sehari-hari. Kehadiran Revolusi Industri 4.0 berupa peningkatan perkembangan teknologi sangat canggih yang berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat, seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence), perdagangan digital (e-commerce), data raksasa, teknologi finansial, ekonomi berbagi, hingga penggunaan robot.

Revolusi Industri 4.0 yang mengedepankan penggunaan internet menjadikan masyarakat melaksanakan kegiatan secara daring melalui internet. Hal tersebut juga memungkinkan masyarakat tetap terhubung dengan dunia luar yang jauh dari tempat tinggal mereka untuk berbagi informasi maupun berbagi data.

Halaman:

Editor: Feri Heryanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Dia Ingkari Sejarah Itu

Minggu, 13 November 2022 | 08:12 WIB

Puisi-Puisi Rosy Ochy

Senin, 24 Oktober 2022 | 05:47 WIB

"Bukankah itu Namaku?"

Minggu, 23 Oktober 2022 | 18:56 WIB

Pengaruh Bahasa Orang Tua Terhadap Komunikasi Anak

Senin, 1 Agustus 2022 | 19:00 WIB

Sastra dan Perkembangan Masa Kini

Senin, 25 Juli 2022 | 19:24 WIB

Lebaran di Kepala

Selasa, 26 April 2022 | 15:44 WIB

Memperingati Hari Ibu: Quo Vadis Emansipasi

Kamis, 23 Desember 2021 | 10:09 WIB

12 Jembatan Keledai Aksi Panggung Vokalis

Minggu, 19 Desember 2021 | 06:28 WIB

Fauzi Bahar Datuak Nan Sati Pimpin LKAAM Sumbar

Sabtu, 18 Desember 2021 | 07:39 WIB

Awet

Selasa, 30 November 2021 | 14:37 WIB

Merantau

Sabtu, 11 September 2021 | 21:30 WIB

Mut

Rabu, 21 Juli 2021 | 15:03 WIB

Komitmen

Senin, 8 Februari 2021 | 09:29 WIB

Menanti Cinta dalam Ta'aruf

Kamis, 9 Juli 2020 | 16:41 WIB
X