- Oleh: Fery Heriyanto, Wartawan Haluan Kepri
Seorang lelaki yang dahulunya terkenal berandalan, suka dugem, dan kerap membuat onar, kini sudah tobat dan mulai mengerjakan amalan. Dia mengaku sudah tidak mau lagi mengulang perbuatannya terdahulu.
"Saya sangat menyesal. Saya malu dan tidak akan mau lagi melakukan hal-hal yang tak disukai masyarakat dan dilarang agama," ucapnya pada beberapa warga seusianya yang tengah santai selesai shalat maghrib.
"Syukurlah, kamu sudah kembali ke jalan yang baik," kata salah seorang dari mereka.
"Ya, kami turut senang. Seseorang yang dulunya kerap membuat susah warga, kini telah kembali ke fitrahnya menjadi orang yang baik," timpal yang lain.
"Kalau saja saya tahu indah dan nikmatnya menjadi orang baik dan beribadah itu, sudah sejak dulu saya melaksanakannya. Tapi biarlah, saya akan mengambil hikmah dari perjalanan hidup saya ini. Kalau tidak cepat saya sadari, mungkin saya sudah melupakan semuanya. Saya akan terus larut dengan kesenangan semu dunia," ujarnya lagi.
"Begitulah, saudaraku. Rotasi kehidupan manusia ini beragam. Ada orang yang dahulunya gemar beribadah, sekarang lupa, terjerumus dalam perbuatan yang salah. Dan sebaliknya, ada juga orang yang dahulunya nakal, sekarang berubah menjadi orang yang baik. Dan kita patut bersyukur, ternyata hidayah Allah SWT telah mampir padamu," kata lelaki yang memakai peci.
"Memang benar. Saya bersyukur telah mendapatkan hidayah tersebut," balas lelaki itu seraya menambahkan selain shalat, dia juga telah rajin puasa dan sedekah.
"Tidak ada yang lebih indah rasanya selain beribadah," tambahnya lagi.
Di tengah perbincangan tersebut, datang ustad yang juga guru mengaji anak-anak di komplek perumahan itu dan menyapa mereka yang tengah duduk menunggu waktu shalat Isya tersebut.
"O, pak ustad, saudara kita ini mengatakan ternyata beribadah itu lebih indah daripada mengikuti nafsu dunia," tutur salah seorang dari mereka.
"Syukurlah, semoga kita semua bisa merasakan hal itu," balas sang ustad.
"Aamiin," jawab mereka serentak.
"Saya sangat merasakan kebahagian ketika selesai melaksanakan shalat dan puasa," tuturnya.
"Syukurlah. Jika shalat, puasa, dan ibadah lainnya dilaksanakan dengan baik dan ikhlas, selain pahala, ketenangan batin juga akan dirasakan," kata sang ustad.
"Namun selain itu, yang paling perlu dipahami, sesungguhnya shalat itu adalah sesudah salam dan sesungguhnya puasa itu setelah berbuka puasa**)" jelas sang ustad lagi.*
**) Dikutip dari sebuah website.