Lingga (HK) - Mahasiswa Kabupaten Lingga mengungkapkan kekecewaan terhadap hasil dengar pendapat bersama DPRD dan pihak PLN terkait permasalahan pelayanan listrik di ibu kota Kabupaten Lingga pada, Senin, 4 Oktober 2021.
Kekecewaan ini ditujukan kepada PLN Sub Rayon Daik Lingga dan juga DPRD Lingga. Hal ini disebabkan tidak adanya kejelasan dan penyelesaian yang tegas terhadap permasalahan listrik yang kerap hidup mati di daerah ini yang sudah berlangsung berbulan- bulan.
"Dari hasil hearing pada Senin kemarin, kami aliansi mahasiswa dan juga masyarakat Daik merasa kecewa. Persoalan PLN di daerah kita ini tak kunjung selesai sampai kini," kata Andika Korlap dalam aksi demo mahasiwa dan masyarakat saat penyampaian aspirasi ke pihak PLN di Daik, Lingga, Senin, 04 Oktober 2021.
Baca Juga: KONI Lingga 2020-2024 Akan Dilantik 24 Oktober 2021
Kekecewaan ini dikarenakan PLN dan DPRD Lingga tidak berani menandatangi kesepakatan tuntutan yang diajukan saat dengar pendapat di gedung DPRD Lingga .
"Mereka hanya bersepakat melalui ucapan, tapi tidak berani bersepakat dalam berlandaskan hukum melalui tuntutan kami," katanya lagi, Selasa, 5 Oktober 2021.
Baca Juga: Semua Kios di Sepanjang Jalan Batu Besar Nongsa Batam Bakal Digusur
Dalam kesempatan itu, mahasiswa Kabupaten Lingga mengajukan 5 poin tuntutan kepada PLN terkait penyelesaian permasalahan listrik di daerah itu. Kelima poin itu yakni, pertama, kompensasi berdasarkan UU RI; kedua, permohonan maaf secara umum dan terbuka dari PLN; ketiga, tranparansi informasi dari pihak PLN; tuntutan pengunduran diri jika memang kepala PLN tidak mampu mengurus masalah PLN Sub Rayon Lingga; kelima, jika dalam jangka waktu yang telah di tentukan masih tidak ada responsif dari pihak PLN dan pihak pemerintah Kabupaten Lingga, kami dari mahasiswa Kabupaten Lingga berhak menindaklanjuti. (jef)
