Sementara itu, Walikota Batam Muhammad Rudi menyampaikan, pembangunan Batam memang sangat gencar dilakukan. Seiring pembangunan tersebut mobilitas manusia dipercaya akan semakin banyak ke Batam.
Imbasnya, kebutuhan akan pangan juga akan banyak. "Bandara dan pelabuhan kami bangun, sebetulnya ke depan butuh sembako banyak. Sekarang yang masuk ke Batam 6 jutaan, kalau nanti 15 jutaan akan banyak sekali," katanya.
Baca Juga: Jika Tahun Ini Ada Penyelenggaraan Haji, Kloter Pertama Diterbangkan 5 Juni 2022
Disebutkan Rudi, semakin banyak orang yang membutuhkan akan mempengaruhi harga. Dalam konteks ini, dia mengatakan harga tidak boleh tinggi sehingga memberatkan masyarakat.
"Pengusaha boleh saja untung, tapi tak boleh (harga bahan pangan) mencekik rakyat. Nah, ini kembali merujuk pada MoU," ujarnya.
Dia mengarahkan agar pembicaraan perihal tujuan kunker itu dapat dibicarakan lebih lanjut tingkat teknis, sebelum dilanjutkan pada fase kerjasama.
Baca Juga: 60 ASN Baru Kemenag Kepri Diambilsumpah, Kakanwil: Bekerjalah dengan Jujur
Ia kembali mengingatkan perihal pengembangan Batam, seperti sektor pariwisata yang notabene mendatangkan banyak wisatawan.
"Batam prinsipnya bukan daerah untuk pertanian atau berkebun, tapi pangan ini sangat dibutuhkan," imbuhnya. (dam)
Artikel Terkait
Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Banten
Bahagia, Ashanty Sembuh dari Covid-19
Pasca Erupsi Gunung Bawah Laut Tonga, Gempa M6,1 Guncang Papua Nugini
Dr. H. Zulkarnain Nakhodai 'KAMUS' Kepri Periode 2022-2026
Gempa Sukabumi, BMKG: Memiliki Mekanisme Thrust Fault