Batam (HK) - Speedboat pancung merupakan alat trasportasi satu-satunya bagi warga hinterland, seperti Belakang Padang, Kota Batam. Namun saat ini, tarif transportasi ke daerah tersebut mengalami kenaikan.
Mulai 17 Januari 2022 lalu, tarif pancung Batam menuju Belakang Padang maupun sebaliknya naik menjadi Rp18.000 per orang. Hal itu disebabkan para penambang (tekong) sudah lama tidak lagi mendapatkan pasokan minyak bersubsidi (premium).
"Iya sudah naik jadi Rp2.000 sejak akhir Januari lalu,” kata petugas loket di Pelabuhan Pancung, Sekupang, Senin (14/02/22) pagi.
Baca Juga: Herry Wirawan Pemerkosa Belasan Siswi Hadapi Ancaman Vonis Mati
Kenaikan tarif ini dikeluhkan warga Belakang Padang yang bekerja di Kota Batam dan sebaliknya.
Iwan, salah satunya warga Belakang Padang mengaku harus merogoh kocek untuk tarif tranportasi itu.
"Kalo kita hitung-hitung, pulang pergi saja dalam satu minggu bisa menghabiskan Rp 252.000. Jadi, kalo sebulan saya bisa habiskan Rp1 juta hanya untuk trasportasi saja,” katanya dengan nada berat.
Baca Juga: Herry Wirawan Terus Berdoa Berharap Keringanan Hukuman
Tidak hanya Iwan, hal yang sama juga dirasakan Nita, warga lainnya yang bekerja di kota Batam. Namun dirinya tak begitu kaget jika tarif transportasi itu naik.
Artikel Terkait
Wakil Bupati Dharmasraya Wafat, Berikut Profilnya
Tak Terpuji! Oknum Pedagang Jual Durian Kosong, Langsung Viral
Korban Ritual di Pantai Payangan Jember Jadi 11 orang
Timnas Indonesia U-23 Mundur, Presiden AFF Sedih
Berikut Sayuran yang Terbaik untuk Jaga Tubuh Tetap Sehat
Travel Bubble, Wisman Masuk Batam pada 18 Februari 2022