KARIMUN (HK)-Penjual bahan bakar minyak (BBM) di Karimun kompak menjual pertalite dengan harga Rp25 ribu per botol air mineral sedang. Sebelumnya, hanya dijual Rp15 ribu per botol.
Bahkan, penjual pertalite eceran juga membatasi stok jualan mereka seolah-olah BBM langka di Karimun. Sementara, mereka terus memburu SPBU Jalan Poros dan SPBU di Sei Raya.
Tak pelak, dalam dua hari ini antrean panjang motor tanki besar pemilik kios BBM eceran mengular di SPBU Jalan Poros dan SPBU Sei Raya.
Antrean panjang itu tentu saja menyulitkan masyarakat biasa yang akan mengisi BBM di SPBU.
Tak pelak, kondisi tersebut kemudian menimbulkan kemanikan dan keresahan di tengah-tengah masyarakat.
Pesan berantai di grup-grup medsos di Karimun berseliweran meminta bantuan polisi untuk mengatasi ini.
Tak butuh waktu lama, jajaran Polres Karimun pun langsung turun ke SPBU Jalan Poros untuk mengawasi pembelian BBM.
"Saya memang ditugaskan Pak Kapolres untuk mengawasi motor dengan tanki besar agar jangan sampai berulang kali mengisi BBM," ujar Kasat Sabhara, AKP Eriman di SPBU Jalan Poros, Sabtu, 30 April 2022.
Kata Eri, saat berada di SPBU dirinya sempat mengusir pengendara motor tanki besar yang mencoba mengisi pertalite lebih dari satu kali.
"Tadi memang masih ditemukan pengendara motor besar yang berulang kali masuk ke sini, namun sudah disuruh pergi," ungkapnya.
Eriman menyebut, dari SPBU Jalan Poros dirinya akan bergeser ke SPBU Seo Raya untuk melakukan tugas yang sama.
"Saya masih menunggu anggota datang. Jika sudah ada anggota, maka saya akan bergeser ke SPBU di Sei Raya," sebutnya. (ham)