Seringnya listrik padam awal 2023 memberi efek negatif pada industri hotel dan restoran di Batam.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kepri, Jimmy Ho mengatakan, pelaku usaha perhotelan dan restoran mengalami kerugian biaya karena ada ongkos tambahan yang harus dikeluarkan untuk menghidupkan listrik melalui generator set (genset).
“Pasti ada pembengkakan hotel dan restoran. Apalagi hotel dan restoran yang besar. Satu hari biaya itu bisa lebih karena kalau genset itu per jam bukan hanya per menit. Apalagi kapasitas genset perlu watt yang besar juga untuk hotel ,” ucapnya dilansir gokepri.com, Senin 2 Januari 2022.
Ia mengatakan, dengan adanya pemadaman listrik mengganggu kenyamanan para tamu yang menginap di hotel tanpa fasilitas genset. Ia menyebut banyak turis yang mengeluh saat merayakan libur tahun baru di Batam.
“Tetap tidak nyaman karena pada 1 Januari 2022 banyak turis juga. Kalau tulis lihat banyak tempat yang mati lampu jadi tak bagus juga untuk kita,” kata dia.
Ia berharap, pihak PLN mengatasi permasalahan listrik dan memberikan kompensasi bagi industri pariwisata.
“Kalau dari kita pihak PLN bisa evaluasi kalau bisa Batam jadi kota yang tak mati lampu lagi, kan malu kita kalau turis datang mati lampu,” kata dia.*
(sumber: gokepri.com)
Artikel Terkait
Piala AFF 2022: Siapa Lawan Indonesia di Semifinal?
Gempa M4,3 Guncang Lhokseumawe Aceh
Helikopter Tabrakan di Udara di Atas Gold Coast, 4 Orang Meninggal
Gempa M4,9 Pangandaran Disebabkan Aktivitas Penyesaran di Dasar Laut
Kalahkan Liverpool, Brentford Pecahkan Rekor Berusia 85 Tahun