Natuna (HK) - Pemerintah Kabupaten Natuna mengaku belum memiliki kesiapan yang matang dalam hal mengurus jenazah covid-19. Ketidaksiapannya ini dikarenakan sistem pengurusan jenazah belum sempurna.
Selama ini prosesi pengurusan jenazah itu dilaksanakan apa adanya tapi dengan tetap mengacu pada ketentuan protokol kesehatan.
Sekretaris Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Natuna, Syawal mengaku masih terdapat banyak kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan pengurusan jenazah covid-19.
Kekurangan itu berupa Sumberdaya Manusia (SDM) yang belum ada mulai dari petugas pemulasaran, pemandian, pengafanan, pensolatan (apabila muslim) dan hingga ke prosesi pemakaman seperti tukang gali kuburan dan pemakaman.
"Ini satu persolan yang kita alami selama ini, jadi petugas-petugas untuk ini belum ada sama sekali, selama ini kita lakukan bersama-sama saja dengan kepolisian dan TNI," kata pria yang hari-hari berdinas sebagai Kepala Dinas Pemadam Kebakaran itu pada rapat pembahasan PPKM Level 3 di Kantor Bupati Natuna, Selasa kemarin.
Ia berpendapat, seharusnya petugas yang mengurus jenazah bisa include dalam satu sistem dan memilik regulasi yang jelas.
"Persoalan ini sudah kami koordinasikan dengan inspektorat, tapi jawabannya masih terkendala regulasi. Artinya, kalau kita merekrut orang, proses penggajian terhadap mereka belum ditemukan regulasinya begitu juga dengan standari gaji, apakah diberikan per peristiwa atau bulanan, ini juga belum jelas . Jadi di sisi ini sampai sekarang kita belum punya kesiapan," tutur Syawal.
Camat Bunguran Timur, Hamid Asnan juga mengakui hal yang sama, bahkan menurutnya katidaksiapan itu bukan hanya terletak pada sisi SDM melainkan juga sarana dan prasarana pemakaman juga dinilainya masih kurang lengkap.
Ia menyebutkan, lokasi pemakaman jenazah covid-19 yang berada di wilayah Puak, Kelurahan Ranai itu dinilai warga belum layak sebagai kawasan pemakan karena masih berbentuk semak belukar.