KEPRI.HARIANHALUAN – Magdalena Andersson, Perdana Menteri Swedia mengundurkan diri beberapa jam usai dipilih oleh parlemen. Hal ini terjadi lantaran gagalnya usulan anggaran dan Partai Hijau Junio mundur dari koalisi pemerintahan.
Andersson, Perdana Menteri perempuan pertama di Swedia ini diumumkan sebagai pemimpin Swedia pada Rabu (24/11). Ia berasal dari Partai Sosial Demokrat dan mengundurkan diri setelah Partai Hijau keluar dari koalisi Partai Sosial Demokrat.
“Saya telah meminta ke juru bicara parlemen membebaskan saya dari tugas-tugas sebagai Perdana Menteri. Saya siap dipilih lagi untuk menjadi Perdana Menteri dalam sebuah partai tunggal, yakni pemerintahan Sosial Demokrat,” kata Andersson dikutip dari Tempo, Kamis (25/11).
Parlemen memilih anggaran yang disusun oleh oposisi yang mencakup sayap kanan anti-imigran. Sementara itu, Mitra koalisinya, Partai Hijau mengatakan, tidak dapat menerima anggaran yang “dirancang untuk pertama kalinya dengan sayap kanan”.
" Ada praktik konstitusional bahwa pemerintah koalisi harus mengundurkan diri ketika salah satu partai mundur. Saya tidak ingin memimpin pemerintahan yang legitimasinya dipertanyakan,” tegasnya.
Sebelumnya dalam pemilihan di parlemen, Andersson mengamankan 174 suara. Sebanyak 117 suara menentang pencalonannya sementara 57 memilih abstain. Ia menang setelah menganmankan suara Partai Kiri.
Andersson seharusnya secara resmi menjabat sebagai PM Swedia pada Jumat (26/11) menggantikan Stefan Lofven yang mengundurkan diri dua pekan lalu karena mosi tidak percaya.