Pada Juli 2021, FAA mendesak bar dan restoran bandara untuk berhenti menyajikan minuman beralkohol. American Airlines kini adalah satu-satunya maskapai besar AS yang masih bertahan untuk melanjutkan penjualan alkohol.
"Kami belum menetapkan tanggal spesifik untuk kembalinya alkohol di dalam kabin utama pesawat kami. Kami akan terus mengevaluasi situasi dan bekerja sama dengan serikat pekerja yang mewakili pramugari, Asosiasi Pramugari Profesional, dan ahli medis dalam proses ini untuk menentukan kapan kami akan kembali ke layanan penuh di kabin utama," jelas juru bicara.
Baca Juga: Juara Piala Afrika, Berikut Momen Mane Rangkul Salah
Dalam upaya untuk mencegah insiden penumpang yang lebih nakal, FAA telah membentuk protokol berbagi informasi dengan Departemen Kehakiman. Juru bicara FAA mengonfirmasi pada November, agensi tersebut telah merujuk 37 dari kasus paling mengerikan ke FBI dari 227 kasus penumpang nakal yang telah memulai tindakan penegakan hukum.
CEO Delta Ed Bastian ingin pemerintah AS melangkah lebih jauh dan menempatkan penumpang nakal yang dihukum dalam daftar larangan terbang yang akan melarang mereka terbang dengan maskapai lain. Bastian juga menulis surat kepada Jaksa Agung AS Merrick Garland meminta dukungannya.
"Tindakan ini akan membantu mencegah insiden di masa depan dan berfungsi sebagai simbol kuat dari konsekuensi tidak mematuhi instruksi anggota awak di pesawat komersial," tulisnya. *
(sumber: harianhaluan.com)
Artikel Terkait
Api Menyala di Lahan Gambut Bengkalis, Karhutla Kambuh Lagi
Lonjakan Omicron, Kemenag Kembali Atur Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan. Ini Penjelasannya
Dokter Vaksinasi Booster PWI Tanjungpinang Raih Doorprice Mesin Cuci
Gunung Merapi Muntahkan Abu Vulkanis 600 Meter ke Udara
Gunung Anak Krakatau Semburkan Asap Letusan Setinggi 1.500 Meter