Penjelasan yang sangat mirip dibuat pada 1823 oleh Alexander Von Humbolt, seorang penjelajah Prusia di Ekuador. Dia menyampaikan peristiwa setelah letusan Gunung Carihuariazo, yang terjadi pada 1698.
Setelah gunung meletus, daerah di sekitar gunung tertutup lumpur dan ikan. Ikan tersebut diyakini berasal dari danau yang terhubung dengan Gunung Carihuariazo dengan terowongan bawah tanah. Tetapi, bagaimana dengan Yoro, karena tidak ada gunung berapi di sekitar daerah itu?
Sampai sekarang, masyarakat yang tinggal di Yoro masih melaporkan bahwa ikan jatuh dari langit setidaknya sekali atau dua kali setahun.
Baca Juga: APJATI Kepri Sampaikan Aspirasi kepada Senator Ria Saptarika
Namun, standar kehidupan di wilayah ini tidak banyak berubah sejak pertengahan 1800-an. Orang Yoro masih menghadapi kelangkaan makanan yang parah, dan sebagian besar makanan sehari-hari mereka terdiri dari jagung dan kacang-kacangan.
Tim ilmuwan dan ahli biologi dari National Geographic datang ke Yoro pada 1970-an. Mereka menyaksikan ketika ikan tiba-tiba muncul di jalan-jalan kota.
Pada saat itu, bahkan mereka tidak dapat memberikan penjelasan ilmiah yang valid, bagaimana ini mungkin terjadi. Fenomena semacam ini tidak hanya unik di kota Yoro.
Baca Juga: Kejari Batam Hentikan Penuntutan 3 Kasus Berdasarkan Keadilan Restoratif
Sementara itu, jenis badai "hujan hewan" serupa dilaporkan dari Australia pada 25 Februari 2010. Disebutkan bahwa ikan mulai berjatuhan dari langit di kota kecil Lajamanu di Wilayah Utara Australia.
Berkaca dengan kejadian di Negeri Kanguru, teori-teori ilmiah yang lebih layak disajikan dapat menjelaskan fenomen hujan ikan di Honduras sehingga lebih masuk akal.
Artikel Terkait
Wow! Ceko Bakal Punya Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia dan Berada di Ketinggian 95 meter
Korsel Cabut Hampir Semua Aturan Covid-19
Mike Tyson Hajar Penumpang Pesawat yang Mabuk
Elon Musk Resmi Beli Twitter Seharga Rp 634 Triliun
Perempuan Tertua di Dunia Asal Jepang Wafat di Usia 119 Tahun
Ramadhan, 14 Juta Jamaah Datang ke Masjid Nabawi