Tiga orang meninggal dunia dan empat lainnya masih hilang akibat banjir melanda Malaysia bagian utara.
Pihak berwenang, pada, Kamis (19/8/2021) mengatakan, air yang dipenuhi lumpur, batu, dan kayu gelondongan menghantam pemukiman di dekat Gunung Jerai pada, Rabu (18/8/2021) membuat jalan-jalan dan rumah-rumah terendam air dan menghanyutkan mobil. Demikian mengutip Channel News Asia, Jumat (20/8/2021).
Sementara pekerja darurat menyampaikan, pemukiman di dua distrik yang terkena dampak mengalami kerusakan parah sementara beberapa orang terjebak di dalam rumah mereka.
"Saya dibesarkan di desa ini dan ini pertama kalinya saya melihat kejadian seperti itu," kata seorang warga setempat, Salwa Mohamad Isa, kepada kantor berita negara Bernama.
"Jembatan dan jalan runtuh, mobil hanyut dan orang-orang sekarat."
Empat puluh orang telah dievakuasi dari rumah mereka ke pusat komunitas, dan operasi pencarian dan penyelamatan terus berlanjut.
Lembaga swadaya masyarakat setempat mengatakan pembukaan hutan dan pertambangan di kawasan yang peka terhadap lingkungan bisa jadi salah satu faktor penyebabnya.
"Semua aktivitas destruktif di ekosistem yang rapuh ini harus segera dihentikan," kata mereka dalam sebuah pernyataan.
Namun seorang pejabat senior telah membantah bahwa pembalakan menyebabkan banjir, alih-alih menyalahkan intensitas hujan.