Jendela Waktu

- Rabu, 10 Mei 2023 | 13:39 WIB
H. Muhammad Nasir, S.Ag., M.H. (istimewa)
H. Muhammad Nasir, S.Ag., M.H. (istimewa)


Oleh: H. Muhammad Nasir. S.Ag., M.H., Kakan Kemenag Lingga

“Demi waktu, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, serta saling menasehati supaya menaati kebenaran dan saling menasehati supaya menetapi kesabaran” (QS Al-”Ashar [103]: 1-3).

Ayat diatas berbicara tentang urgensi waktu dalam kehidupan manusia.

Mafhum ayat tersebut menjelaskan bahwa proses hidup ini berada dalam rentang waktu yang sangat menetukan. Allah SWT menciptakan waktu bagi manusia mengandung banyak rahasia agar manusia senantiasa tidak tertipu oleh waktu. Disamping itu waktu sangat menentukan perjalanan hidup dari awal sampai akhir kehidupan di dunia. Jika manusia menggunakannya dengan efektif dan efisien maka manusia itu akan beruntung dan jika tidak maka manusia akan merugi selamanya.

Waktu adalah sesuatu yang indah jika kita dapat menggunakannya dengan baik dan benar. Sebaliknya ia dapat menjadi sesuatu yang menakutkan dan bahkan bisa membunuh masa depan jika manusia lalai terhadap waktu. Kita sering mendengar dalam pergaulan sehari-hari bahwa banyak orang yang kekurangan waktu untuk melakukan aktivitas hidupnya. Tetapi juga banyak kita menemukan banyak orang yang menghabiskan waktu dengan tidak produktif dan bermanfaat.

Gerbang kehidupan manusia merupakan lorong waktu yang singkat dan kehadirannya berulang-ulang disediakan Allah SWT untuk dilewati di dunia. Manusia berjalan dalam lorong waktu yang sama di dunia yaitu 24 jam dalam sehari semalam. Disanalah manusia melakukan ikhtiar untuk segala aiktivitasnya. Karena waktu adalah sesuatu yang abstrak kita tidak mampu mengukur panjangnya, maka manusia menciptakan sekat-sekat dan batas-batas waktu untuk mengetahui perjalanan seluruh aktivitas dan siklus kehidupannya di dunia. Sehingga manusia dapat mengetahuinya secara terukur kapan waktu-waktu yang digunakannya.

Allah SWT telah menetapkan waktu untuk manusia dan seluruh makhluk-Nya. Manusia hanya diminta menggunakan waktu sesuai dengan fitrah penciptaannya. Fitrah penciptaan waktu yang kita maksud tidak lain adalah untuk beribadah dan beramal sholeh. Itulah janji penciptaan. Waktu akan terus berjalan tanpa henti sampai batas akhir kehidupan alias kematian.

Saat ini kita sedang berada dalam ruang waktu untuk memenuhi janji penciptaan itu. Ruang waktu adalah jendela yang terbuka bagi siapa yang dikehendaki Allah SWT untuk masuk kedalamnya. Ruang dan waktu itulah yang kita sebut sebagai jendela waktu. Jadi jendela waktu merupakan pintu kesempatan yang terbaik untuk menjalani kehidupan di dunia. Jendela waktu sudah terbuka, dan kitapun sudah berada di dalamnya. Sebab itu Islam mengajarkan bahwa manusia jangan hanyut dalam rayuan dan hiruk pikuk kehidupan dunia yang menggiurkan.

Lalu bagaimana seharusnya manusia memaknai perjalanan hidup dalam melewati jendela waktu di dunia ini ?

Pertama, Kenali Waktu dengan Segala Sifatnya.

Mengapa Allah SWT bersumpah dengan waktu? Ada apa dengan waktu? Dan bagaimana sebaiknya kita menyikapi waktu? Dalam pandangan sebagian para ilmuan pertanyaan tersebut masih misterius. Artinya masih banyak rahasia yang belum terungkap dengan nyata. Karena sifat waktu sangat abstrak, maka sulit untuk di gambarkan secara ilmiyah. Namun dibalik itu waktu memiliki rahasia besar dalam menunjang kesuksesan hidup manusia di dunia dan diakhirat.

Dalam makna kesuksesan dunia, waktu seringkali di gambarkan sebagai bentuk bendawi yang bernilai tinggi. Sehingga orang barat mengidentikkan waktu dengan uang. Menurut Mere ( Orang Barat ) waktu hanya dipandang sebagai sarana memenuhi kebutuhan biologis manusia.

Time Is Many, waktu adalah uang, itulah kata yang sering kita dengar ketika membicarakan aktivitas manusia dalam kehidupnya. Kita juga sering mendengar ucapan bahwa waktu sangat singkat, kita kekurangan waktu, waktu telah mendesak dan bahkan waktu sudah habis. Ungkapan ini adalah prediksi manusia dalam menggunakan waktu dalam berbagai aktifitasnya.

Berbeda dengan bangsa Barat, umpamanya masyarakat Arab dan bangsa timur memiliki pepatah dengan istilah “al-waktu kassyaif”, waktu adalah ibarat pedang, jika tidak digunakan dengan baik ia akan memenggal leher manusia. Ini artinya waktu akan menjadi makhluk misterius yang dapat menghancurkan kehidupan manusia.

Halaman:

Editor: Feri Heryanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menjadi Tamu Allah dan Haji Mabrur

Minggu, 4 Juni 2023 | 12:01 WIB

Utang dan Dusta

Sabtu, 3 Juni 2023 | 09:05 WIB

Musik dan Moralitas Agama

Senin, 29 Mei 2023 | 19:21 WIB

Bersegera Bukan Tergesa-gesa

Rabu, 24 Mei 2023 | 16:52 WIB

Berusaha Ikhlas

Selasa, 23 Mei 2023 | 07:44 WIB

Tiga Senjata Utama Hidup Bahagia

Jumat, 19 Mei 2023 | 17:30 WIB

Agar Selamat dari Sifat Dengki, Amalkan Doa Ini

Kamis, 18 Mei 2023 | 08:48 WIB

Efek Positif Sedekah

Kamis, 18 Mei 2023 | 08:07 WIB

Doa Agar Dimudahkan Mencari Nafkah

Minggu, 14 Mei 2023 | 07:26 WIB

Amalan Hari Jumat

Jumat, 12 Mei 2023 | 07:35 WIB

Doa Berlindung dari Masa Tua yang Sulit

Rabu, 10 Mei 2023 | 22:25 WIB

Jendela Waktu

Rabu, 10 Mei 2023 | 13:39 WIB

Inspirasi AlQur'an Membangun Hidup Sukses

Selasa, 9 Mei 2023 | 15:22 WIB
X