Berusaha Ikhlas

- Selasa, 23 Mei 2023 | 07:44 WIB
(internet)
(internet)

Oleh: Ahmad Agus Fitriawan

Rasulullah SAW bersabda, “Ikhlaslah dalam beragama, cukup bagimu amal yang sedikit.” (HR Abu Dawud dan an-Nasa’i).

Dalam hadis lain Rasul SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya.” (HR an-Nasa’i).

Hadis di atas menunjukkan bahwa tanpa keikhlasan, ibadah tidak akan diterima Allah SWT. Kita hanya mengharap ridha dari-Nya agar ibadah diterima.

Ikhlas adalah urusan hati. Berusaha ikhlas artinya berusaha untuk membuat hati tenang, tidak membuatnya gelisah menanti imbalan atau balasan. Dengan hati yang ikhlas, maka hati kita pun akan lebih tenang menjalani kehidupan.

Bagaimana cara berusaha ikhlas dalam beramal, bagaimana cara agar senantiasa istiqamah mengharapkan ridha Allah SWT?

Bagaimana cara berusaha ikhlas dalam beramal, bagaimana cara agar senantiasa istiqamah mengharapkan ridha Allah SWT?

Syekh Abdul Muhsin al-Qasim (ulama kelahiran Makkah) memberikan tip berusaha ikhlas dalam beramal.

Pertama, berdoa. Sebagaimana doa yang sering dibaca Umar bin Khattab RA, “Ya Allah, jadikan seluruh amalku bernilai kebaikan, dan jadikanlah amal tersebut benar-benar ikhlas hanya untuk wajah-Mu, dan jangan jadikan sedikit pun dari amal tersebut untuk siapa pun (selain Engkau).” (Jaamiul Masail karya Ibnu Taimiyyah).

Kedua, menyembunyikan amal. Nabi SAW besabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Di antaranya, seseorang yang bersedekah dengan satu sedekah, lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.” (HR Bukhari No 1423 dan Muslim No 1031).

Ketiga, selalu melihat orang yang lebih baik dari diri sendiri dalam beramal saleh. Jadikanlah selalu para nabi dan orang saleh dari kalangan ulama, ahli ibadah, ataupun orang-orang yang zuhud, sebagai panutanmu dalam beramal.

Bacalah kisah-kisah dan biografinya, karena ia akan menjadi booster yang sempurna bagi keimanan. Allah SWT berfirman, “Mereka itulah (para nabi) yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.” (QS al-An’am [6]: 90).

Keempat, menganggap kecil amalan yang sudah dilakukan. Merasa puas dengan diri sendiri, kagum dengan amalan yang telah dilakukan adalah perusak amal yang akan memperkeruh keikhlasan atau bahkan mencabut keikhlasan. Dan yang lebih buruk lagi adalah menggugurkan pahala setelah ia bersusah payah melaksanakannya.

Merasa puas dengan diri sendiri, kagum dengan amalan yang telah dilakukan adalah perusak amal yang akan memperkeruh keikhlasan atau bahkan mencabut keikhlasan.

Said bin Jubair RA mengatakan, “Ada seorang lelaki yang masuk surga karena kemaksiatan dan ada seorang lelaki yang masuk neraka karena perbuatan baik.” Dikatakan kepadanya, “Bagaimana mungkin hal seperti itu terjadi?”

Maka Said bin Jubair menjawab, “Seorang lelaki pernah melakukan kemaksiatan, lalu setelahnya ia senantiasa merasa takut akan hukuman Allah karena kemaksiatan (yang ia lakukan) tersebut. Lalu ia pun bertemu dengan Allah. Maka, Allah ampuni dirinya dikarenakan rasa takutnya tersebut kepada-Nya.

Halaman:

Editor: Feri Heryanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Musik dan Moralitas Agama

Senin, 29 Mei 2023 | 19:21 WIB

Bersegera Bukan Tergesa-gesa

Rabu, 24 Mei 2023 | 16:52 WIB

Berusaha Ikhlas

Selasa, 23 Mei 2023 | 07:44 WIB

Tiga Senjata Utama Hidup Bahagia

Jumat, 19 Mei 2023 | 17:30 WIB

Agar Selamat dari Sifat Dengki, Amalkan Doa Ini

Kamis, 18 Mei 2023 | 08:48 WIB

Efek Positif Sedekah

Kamis, 18 Mei 2023 | 08:07 WIB

Doa Agar Dimudahkan Mencari Nafkah

Minggu, 14 Mei 2023 | 07:26 WIB

Amalan Hari Jumat

Jumat, 12 Mei 2023 | 07:35 WIB

Doa Berlindung dari Masa Tua yang Sulit

Rabu, 10 Mei 2023 | 22:25 WIB

Jendela Waktu

Rabu, 10 Mei 2023 | 13:39 WIB

Inspirasi AlQur'an Membangun Hidup Sukses

Selasa, 9 Mei 2023 | 15:22 WIB

Zakat Mensucikan Harta dan Jiwa

Kamis, 20 April 2023 | 08:13 WIB
X