Berwudhu tidak hanya sekedar membersihkan diri dari hadas kecil, namun, wudhu adalah untuk menyucikan batin dan merontokkan dosa-dosa yang diperbuat oleh anggota tubuhnya disebabkan karena penyakit batin.
Semisal seseorang yang punya penyakit iri hati, dengki, dendam, membuatnya selalu menggunjing bahkan memfitnah orang lain. Sehingga dari mulutnya keluar kata-kata fitnah, celaan, cacian, hinaan, merendahkan orang lain, dan lain sebagainya.
Maka orang yang berkumur dalam berwudhu berharap kesehatan lahir bagi mulut dan apa yang ada didalamnya, serta memohon dibukakan pintu ampunan dan dihapuskan semua dosa yang berawal dari mulut. Ia juga memohon dijauhkan dari setiap perkara dosa mulut. Begitupun pada anggota tubuh lainnya.
Baca Juga: Wudhu Dapat Hilangkan Berbagai Macam Penyakit
Sebagaimana dalam kitab at Targib wat Tarhib menuliskan sebuah hadits Nabi Muhammad:
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ تَوَضَّأَفَاَحْسَنَ الْوُضُوْءَوَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُحَدِّثْ نَفْسَهُ فِيْهِمَا بِشَيْءٍ مِنَ الدًّنْيَاخَرَجَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ.
Nabi Muhammad bersabda: Barangsiapa berwudhu, lalu ia berwudhu dengan sebaik-baiknya, dan kemudian ia sholat dua rakaat (sholat syukrul wudhu), lalu dia tidak berbisik di hatinya ketika dalam sholatnya tentang sesuatu urusan dunia (tidak memikirkan dunia), maka dia terbebas dari dosa-dosanya seperti hati ia dilahirkan oleh ibunya.
Selain itu dalam hadits lainnya dijelaskan:
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَاتَوَضَّأَالْعَبْدُ الْمُسْلِمُ فَتَمَضْمَضَ خَرَجَتِ الْخَطَايَامِنْ فِيْهِ, فَاِذَااسْتَنْثَرَخَرَجَتِ الْخَطَايَامِنْ أَنْفِهِ, فَاِذَاغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَتِ الْخَطَايَامِنْ وَجْهِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَشْفَارِعَيْنَيْهِ , فَاِذَاغَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَتِ الْخَطَايَامِنْ يَدَيْهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ, فَاِذَامَسَحَ بِرَأْسِهِ خَرَجَتِ الْخَطَايَامِنْ رَأْسِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ أُذُنَيْهِ ,وَاِذَاغَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتِ الْخَطَايَامِنْ رِجْلَيْهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِرِجْلَيْهِ ثُمَّ كَانَ مَشْيُهُ اِلَى الْمَسْجِدِ وَصَلَاتُهُ نَافِلَةً لَهُ.