Oleh: Imam Nur Suharno
Bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Guru Nasional (HGN), tepatnya pada 25 November. Peringatan HGN mengingatkan bahwa guru sebagai profesi mulia. Kemuliaan didapatkan jika guru mampu menjadikan profesinya sebagai sarana ibadah.
Manusia diciptakan untuk beribadah (QS az-Zariyat [51]: 56). Karena itu, semua aktivitas yang dilakukan dalam rangka beribadah, termasuk mengajar (QS al-An'am [6]: 162-16). Sehingga, pahalanya akan terus mengalir.
Baca Juga: Aturan PPKM Level 3 Natal dan Tahun Baru Diterbitkan, Berikut Isi Lengkapnya
Menurut Syekh Jamal Abdul Rahman, jika guru mampu mendidik siswa menjadi saleh, hal itu akan masuk ke dalam ketiga kategori amalan yang tidak akan putus pahalanya. Maksudnya, waktu dan tenaga yang dikerahkan guru untuk mendidik siswa bisa menjadi sedekah jariyah.
Karena itu, dalam menjalankan aktivitas mengajar, selain dilaksanakan dengan niat lillah, guru hendaknya menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar berbasis nilai-nilai agama.
Baca Juga: 11 Tim Sudah Raih Tiket 16 Besar Liga Champions
Pertama, mengucapkan salam. Ketika guru hendak masuk kelas mengucapkan salam kepada siswa, assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh (semoga seluruh keselamatan, rahmat dan berkah Allah dilimpahkan kepada kalian). Dan, Nabi SAW sangat menekankan kepada kita (guru) untuk menyebarkan salam (HR Ibnu Majah).
Kedua, berwajah ceria. Guru hendaknya menunjukkan wajah ceria setiap kali bertemu siswa, sebagaimana diajarkan oleh Nabi SAW, “Jangan meremehkan sekecil apa pun perbuatan baik, meski kebaikan itu berupa kamu berjumpa dengan saudaramu dengan wajah ceria.“ (HR Muslim dan Ahmad).