Oleh: H. Muhammad Nasir. S.Ag., M.H., Kakan Kemenag Lingga
Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi telah memudahkan jalan da'wah dalam masyarakat atau umat beragama. Dalam agama Islam umpamanya, da’wah merupakan kewajiban bagi setiap orang untuk mengajak kepada kebaikan.
Dengan media sosial atau medsos siapa saja bisa mengajak orang lain untuk berbuat kebajikan dan bahkan keburukan sekaligus. Sebab itu kita butuh etika da’wah sebagai peta jalan da’wah dalam bermedsos di masyarakat.
Berda’wah melalui medsos adalah mengajak berkomunikasi saling merespon satu sama lain untuk ikut berpartisipasi membuka, melihat, mendengar, mengomentari, mengikuti dan membagikan konten da’wah kepada orang lain (group).
Tentu da’wah yang demikian tidak boleh menghilangkan maksud dan tujuannya. Salah satu diantara konten da’wah adalah mengajarkan pendapat para ulama yang khilafiyah atau ikhtilaf kepada umat. Pendapat para ulama itu termuat dalam berbagai mazhab fiqih.
Salah satu paradigma fiqih adalah memberikan penjelasan tata cara ibadah dan beramal sosial kepada umat atau masyarakat. Setiap amalan dalam Islam berorientasi akhirat dengan mempedomani fiqih yang diyakini.
Terdapat banyak mazhaf fiqih dalam Islam. Mazhab yang terkenal adalah mazhab Hanafi, Maliki, Hambali dan Syafi’i. Karena fiqih tidak hadir dalam satu mazhab maka disitu berpeluang munculnya ikhtilaf dalam fiqih. Ikhtilaf adalah perbedaan pendapat para imam mazhab dalam memahami Nash.
Ikhtilaf berarti perbedaan, perselisihan, dan pertukaran. Kata ikhtilaf dapat dilihat pada Alquran surah Al-Baqarah ayat 176, 213, dan 253. Kata ikhtilaf sering pula disebut dengan kata "khilafiyah" yang memiliki arti perbedaan pandangan di antara ulama terhadap suatu persoalan hukum. ( Ensiklopedi Islam : 2001 ).
Ikhtilaf bukanlah perbuatan dosa dalam agama melainkan sebagai peluang untuk memberikan kemudahan dalam menjalankan agama. Islam melarang ikhtilaf yang menyebabkan umat menjadi berbantah, saling menghujat dan membenci. Perbedaan pendapat dalam memahami hukum menunjukkan Islam sebagai agama yang dinamis.
Artikel Terkait
Bercengkerama dengan Anak, Aktivitas yang Juga Disunnahkan Rasulullah SAW
Pahami Adab Dasar Saat Membaca AlQur'an
Meminta Doa dari Orang Alim, Bolehkah?
Apa Penyebab Kegelisahan Hati? Ini Penjelasan Syekh Ibnu Athaillah
Doa Memohon Kesembuhan dari Sakit