Oleh: Ishak, S.H, Penyuluh Agama Islam Kabupaten Natuna
Utsman bin Affan adalah sahabat yang taat menjalankan perintah Allah SWT dan Rasulullah. Ini dibuktikannya dengan ia selalu menggunakan waktu malam hari untuk membaca Al-Quran, berdzikir, dan shalat malam. Tidak hanya dalam beribadah kepada Allah SWT saja, tetapi Utsman juga banyak melakukan amal saleh untuk kemaslahatan umat.
Utsman adalah sosok yang berasal dari keluarga kaya raya dengan silsilah Bani Umayyah. Utsman dikenal sebagai orang yang berakhlak mulia dan berpendidikan tinggi. Kelebihan-kelebihan pada diri Utsman tidak membuatnya sombong dan bersikap merendahkan orang lain.
Dengan usahanya, Utsman memiliki harta yang banyak. Sekalipun demikian, Utsman bukan seorang saudagar yang menumpuk harta tanpa memberikan sedekah. Ia juga dikenal dengan hidup penuh kesederhanaan.
Utsman bin Affan adalah khalifah ketiga, menggantikan khalifah sebelumnya yaitu Umar bin Khatab yang mati karena terbunuh. Menjadi khalifah di masa penuh fitnah saat itu tentunya tidak akan mudah bagi Utsman bin Affan.
Pada akhirnya ia pun mendapatkan fitnah dari beberapa kalangan. Tokoh utama yang mengakibatkan timbulnya fitnah terhadap Ustman bin Affan adalah Abdullah bin Saba. Abdullah bin Saba adalah orang Yahudi yang berpura-pura memeluk agama Islam.
Fitnah yang dilontarkan Abdullah bin Saba berupa tuduhan-tuduhan yang tidak benar. Salah satu diantara fitnah itu ialah Utsman dituduh lebih mengutamakan keluarganya. Pengaruh keluarga mulai mengendalikan keputusan yang diambilnya. Ketetapan yang diberlakukan sering bertentangan dengan hal-hal yang seharusnya dilaksanakan dalam pengendalian pemerintahan.
Diantaranya pemberhentian hampir semua gubernur yang diangkat Umar bin Khattab khalifah sebelumnya, kemudian digantikan oleh para pejabat baru yang masih terhitung kerabatnya. Akibat dari tindakan ini adalah munculnya kekecewaan, ketidakpuasan dan kegelisahan di sebagian besar masyarakat.
Keadaan itu semakin memuncak, setelah para gubernur baru berlaku sewenang-wenang, seperti Abdullah Ibn Sarah di Mesir. Kekisruhan ini mulai dijadikan kesempatan oleh orang-orang atau kelompok tertentu yang tidak bertanggung jawab dan juga tidak menyukai kepemimpinan Utsman Ibn Affan.
Artikel Terkait
Apa Penyebab Kegelisahan Hati? Ini Penjelasan Syekh Ibnu Athaillah
Doa Memohon Kesembuhan dari Sakit
Adab di Atas Fiqih, Kehalusan Akhlak dalam Beribadah
Bahaya Menunda Taubat, Berikut Penjelasan Imam Ghazali
ID Card Sufistik