Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam mengingatkan agar manusia menyiapkan hatinya untuk menerima cahaya dari Allah SWT Yang Mahapengasih dan Penyayang.
Cahaya dari Allah SWT adalah cahaya yang bisa memberikan petunjuk menuju kepada-Nya. Maka bersihkan hati dari gambaran-gambaran dunia dengan segala kenikmatannya agar selalu siap kapanpun menerima cahaya dari Allah SWT.
رُبَّمَا وَرَدَتْ عَلَيْكَ الأَنْوَارُ فَوَجَدَتِ القَلْبَ مَحْشُوَّاً بِصُوَرِ الآثَارِ فَارتَحَلَتْ من حَيْثُ جَاءَتْ
"Bisa jadi cahaya akan menghampiri kamu, kemudian mendapati hati kamu dipenuhi gambaran-gambaran makhluk, sehingga cahaya tersebut kembali ke tempat asalnya." (Syekh Athaillah, Al-Hikam)
Penyusun syarah dan penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati Lc dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya yang diterbitkan penerbit Noktah tahun 2017 menjelaskan maksud Syekh Athaillah tentang menyiapkan hati untuk menerima cahaya dari Allah SWT.
Kamu tidak mengetahui kapan Allah SWT akan menurunkan cahaya-Nya ke dalam hati kamu.
Bisa jadi ketika Allah SWT menurunkannya, hati kamu sedang dipenuhi gambaran - gambaran dunia dengan segala kenikmatannya sehingga cahaya tersebut kembali lagi kepada pemiliknya.
Alangkah meruginya kamu, jika kamu termasuk golongan ini. Cahaya itu adalah hadiah dari Ar-Rahman, tidak ada seorang Muslim pun yang tidak menginginkannya.
Jika kamu memperhatikan literatur sejarah para ulama dan sufi, maka kamu akan mendapati betapa banyak di antara mereka yang menghabiskan hari mereka dengan ibadah dan amalan, namun cahaya itu tidak kunjung menghampiri hati mereka.
Artikel Terkait
Doa Memohon Kesembuhan dari Sakit
Adab di Atas Fiqih, Kehalusan Akhlak dalam Beribadah
Bahaya Menunda Taubat, Berikut Penjelasan Imam Ghazali
ID Card Sufistik
Utsman bin Affan Dalam Fitnah Kubro