Khusyuk dalam sholat merupakan keadaan terbaik ketika beribadah menghadap kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Namun terkadang ada saja kondisi yang membuat seseorang kurang khusyuk saat sholat.
Dikutip dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), dijelaskan bahwa ketika awal mula sholat diwajibkan, para sahabat masih beragam cara sholatnya dan belum kusyuk sepenuhnya. Ada yang melihat ke langit, ada yang melihat orang lewat di depannya, dan ada yang menutup matanya.
Kemudian turunlah ayat sebagaimana terdapat di awal Surat Al Mu'minun yang memerintahkan khusyuk dalam sholat.
قَدۡ اَفۡلَحَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَۙ. الَّذِيۡنَ هُمۡ فِىۡ صَلَاتِهِمۡ خَاشِعُوۡنَ
"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya." (QS Al Mu'minun: 1–2)
Khusyuk dalam pengertian bahasa artinya tunduk jiwa dan raga kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Khusyuk menurut syafi'iyah adalah seseorang membebaskan dirinya dari beban-beban kerja dan hatinya bebas dari berbagai hal yang sifatnya duniawi, dapat ditandai secara fisik mata (tatapan) ke tempat sujud.
Al Hanafiah berkata, mata seseorang ke tempat sujud bila berdiri, ke jari kaki bila rukuk, dan melihat batang hidung bila sujud.
Secara umum khusyuk adalah menyadari setiap rakaat dan bacaannya secara baik, paham di rakaat keberapa ia hingga salam. Selanjutnya secara sadar, pikiran dan hatinya menyatu pada satu keyakinan bahwa seluruh gerak raga, pikiran dan hati diketahui oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.
Hal-hal yang menghalangi kekhusykuan sholat antara lain; memendekkan sholat sehingga tidak sesuai dengan standar takaran yang wajar, biasanya ditandai dengan terburu-buru dalam gerakan dan bacaan.
Artikel Terkait
Adab di Atas Fiqih, Kehalusan Akhlak dalam Beribadah
Bahaya Menunda Taubat, Berikut Penjelasan Imam Ghazali
ID Card Sufistik
Utsman bin Affan Dalam Fitnah Kubro
Cahaya Allah SWT Datang Kapan Saja
Adab Utang-Piutang dalam Islam
Hiding Lies