Ahli kesehatan dr Andreas Harry Lilisantoso, SpS (K) yang juga anggota International Advance Research" Asosiasi Alzheimer Internasional (AAICAD) mengemukakan bahwa tidak perlu khawatir berlebihan atas virus SARS-CoV-2 varian Omicron.
"Tidak usah khawatir, varian Omicron hanya ganas di negara yang ultraviolet (UV)-nya cuma 2 UV, sedangkan di Indonesia rata-rata 8 UV," katanya di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan bahwa di wilayah Provinsi Papua UV-nya malah mencapai 12 UV.
Baca Juga: Pertamina Stop Suplai Avtur untuk Garuda Indonesia
"Jadi, mana bisa hidup Omicron dalam kondisi UV yang tinggi seperti itu," kata sukarelawan yang terlibat dalam membantu menggalang bantuan nutrisi bagi tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 itu.
Meski begitu, ahli saraf lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) itu menegaskan bahwa seperti sudah banyak disampaikan epidemiolog, maka protokol kesehatan COVID-19 adalah suatu keniscayaan yang harus dipatuhi semua masyarakat.
"Karena, bagaimanapun juga kondisi saat ini masih pandemi, jadi protokol kesehatan tidak boleh kendor dan bahkan abai," kata Andreas Harry Lilisantoso.
Baca Juga: Warga Aviari Batam Aksi Minta Pengelola Copot Gate Parkir
Terkait UV dimaksud, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Maret 2021 menyimpulkan Sinar Far Ultraviolet-C (UVC) dapat membunuh virus corona penyebab COVID-19.