Kementerian Kesehatan RI merilis data Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 tentang kebiasaan merokok masyarakat. Dan hasilnya angka belanja rokok lebih tinggi daripada belanja makanan bergizi.
Dalam rilis persnya, perwakilan Kemenkes menyebut hasil survey ini sangat mengejutkan sekaligus bagian dari evaluasi dan tantangan untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat agar hal tersebut tidak terjadi lagi
“Ini juga tantangan kami untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat agar hal tersebut tidak terjadi lagi,” ujar perwakilan Kemenkes RI.
Baca Juga: Kesempatan untuk Bertobat
Berdasarkan data Kemenkes, jumlah perokok pasif di Indonesia meningkat menjadi 120 juta. Hal ini disebabkan salah satu nya oleh angka promosi#rokok yang meningkat melalui beberapa platform media.
“Paling signifikan peningkatan dari media internet naik 10 kali lipat.”
Lebih lanjut, Kemenkes menganggap hal ini menjadi tantangan bagi mereka untuk melakukan edukasi ke masyarakat untuk mencegah mereka terpengaruh dengan iklan#rokok tersebut.
Baca Juga: Berikut Jadwal dan Syarat PPDB SD dan SMP di Batam, Proses Daring dan Gratis!
Terakhir, Ia juga meminta bantuan dari media dan jurnalis agar membantu melakukan sosialisasi terkait bahaya#rokok tersebut.
Artikel Terkait
Jubah Integritas
Modus Minta Tolong Kehabisan Bensin, Kawanan Maling Gasak Motor dan Hp Korbannya
Miris! Anak Dibawah Umur Ini Terlibat Komplotan Pencuri Sepeda Motor
Silvio Berlusconi Ingin AC Monza Terbang Tinggi