Kasus penyakit cacar monyet sudah banyak terjadi di beberapa negara. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, ada 780 kasus cacar monyet secara global dan kasusnya banyak ditemukan pada pria homoseksual atau gay.
Hal ini menjadi pertanyaan besar publik. Apakah cacar monyet adalah penyakit khusus yang menyerang homoseksual atau pria LSL (lelaki seks dengan lelaki)?
Jika iya, bagaimana penularan paling berisiko dari kelompok ini?
Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, memang telah terjadi klaster gay di banyak negara. Hal ini berkaitan dengan perayaan kelompok homoseksual yang memungkinkan penularan virus terjadi.
"Terbentuk klaster cacar monyet yang asal muasalnya terdeteksi dari kelompok gay. Kontak erat dan intim yang berlangsung lama membuat penularan pada kelompok gay begitu cepat," papar Dicky dilansir MNC Portal, Senin (6/6/2022).
Dicky melanjutkan, penularan terjadi juga dalam bentuk kontak langsung dari satu manusia ke manusia lainnya.
"Bukan hubungan seksual secara langsung, tapi karena kontak langsung yang terjadi, yang membuat virusnya menyebar antarmanusia," imbuhnya.
"Karena melakukan kontak erat, intim, dan berlangsung lama, itu membuat kelompok gay menjadi rentan terpapar cacar monyet," lanjut Dicky.
Bahkan, kata Dicky, kelompok gay ini menjadi sangat rentan karena mereka bisa melakukan hubungan seksual dengan 'stranger' atau orang yang sebelumnya tak dikenal. Ini membuat kelompok satu ini semakin rentan dan penularan bisa terjadi dalam waktu yang tidak lama.
Artikel Terkait
Carlos Tevez Pensiun dari Lapangan Hijau
Frekuensi Gempa Secara Global Alami Peningkatan
Baru Sebulan dari Batam, Wanita Ini Dikabarkan Hilang di Solok Selatan
KKP Segel 4,7 Ton Ikan Impor Ilegal Asal Tiongkok dan Malaysia
Perempuan Muda yang Hilang di Solsel Pernah Bekerja Sebagai ART di Batam 4 Tahun