Kabar Baik! Obat Penawar Gangguan Ginjal Akut Ditemukan, Bakal Disebar ke Seluruh Rumah Sakit

- Sabtu, 22 Oktober 2022 | 07:54 WIB
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (internet)
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (internet)

Kabar baik! Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kini obat penawar gangguan ginjal akut ditemukan.

Empat pasien gagal ginjal akut yang dirawat di RSCM Jakarta sedang diobati dengan obat penawar tersebut.

Sejauh ini obat penawar gagal ginjal akut dari Singapura itu menunjukkan tokcer.

Menkes mengungkapkan dari percobaan pengobatan pada enam pasien di RSCM, empat pasien menunjukkan sisi responsif positif.

"Sekarang udah ditemukan obatnya, RSCM sebagai tim ahli ginjal nasional kita datangkan obatnya dari Singapura," ujar Menkes dikutip Harianhaluan.com dari Sindonews, Jumat (21/10/2022).

Melihat hasil yang menunjukkan tokcer itu, Kemenkes akhirnya bakal mendatangkan obat penawar itu dalam jumlah yang banyak.

Obat penawar itu disebarkan ke seluruh rumah sakit di Indonesia. Obat ini akan bermanfaat banget buat persediaan dalam penanganan kasus gagal ginjal akut.

Seperti diketahui, larangan mengonsumsi obat sirup dan cair berkaitan dengan kasus gagal ginjal akut yang banyak menyerang anak-anak. Kemenkes mencatat hingga Selasa, 18 Oktober 2022, ada 206 kasus gagal ginjal akut misterius yang telah menewaskan sedikitnya 99 anak.

Terkait hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia telah melakukan pengujian dan sampling terhadap jenis obat sirup yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG), dua senyawa yang dicurigai bisa berdampak buruk pada ginjal.

Menurut laporan IDAI, jumlah kasus gagal ginjal akut pada anak terus meningkat sejak Agustus lalu. Puncaknya terjadi pada September dengan 78 kasus. Meskipun demikian, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap tenang, selalu hati-hati dan waspada.

Karena Kemenkes secara aktif terus melakukan pemantauan dan pelacakan kasus di masyarakat guan menemukan kasus gagal ginjal akut sedini mungkin. Salah satunya dengan melaporan penyakit gagal ginjal akut pada anak maupun penyakit menular lainnya melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon Event Baeed Surveillance (SKDREBS)/ Surveilans Berbasis Kejadian (SBK). *

(sumber: harianhaluan.com)

Editor: Feri Heryanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mau Tahu Pentingnya Sarapan Bagi Anak?

Rabu, 22 Februari 2023 | 09:48 WIB

Berikut Lima Sarapan untuk Penderita Maag

Minggu, 12 Februari 2023 | 08:30 WIB

Kasus Ginjal Akut Kembali Ditemukan di Jakarta

Senin, 6 Februari 2023 | 15:05 WIB

Mau Tahu Manfaat Bermain Bagi Anak?

Sabtu, 4 Februari 2023 | 18:11 WIB

Kepri Belum Ditetapkan Sebagai Wilayah Endemi

Rabu, 25 Januari 2023 | 09:36 WIB

Waspada! Nitrogen pada Cikibul Berbahaya bagi Tubuh!

Selasa, 17 Januari 2023 | 09:44 WIB

Lato-Lato Dinilai Dapat Melatih Motorik Anak

Sabtu, 7 Januari 2023 | 10:02 WIB

Bolehkah Olahraga saat Kondisi Tubuh Kurang Sehat?

Senin, 12 Desember 2022 | 09:38 WIB
X