Gempa yang melanda Banten dengan magnitudo 6,7 yang terjadi Jumat (14/1), pukul 16.05 WIB membuat banyak bangunan rusak. Di Kabupaten Pandeglang sedikitnya 738 unit bangunan rusak.
"Kemungkinan data bangunan rumah rusak itu terus bertambah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro di Pandeglang, Sabtu (15/1/2022).
Baca Juga: Pasca Gempa M6,7 Banten, BMKG: Ada Lima Kali Gempa Susulan
Bangunan rumah yang rusak tersebar di 27 kecamatan dan 113 desa, namun yang terparah di Kecamatan Sumur, Cibaliung, Panimbang, Cimanggu, dan Cikeusik.
Sedangkan sarana pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan tempat ibadah yang rusak di antaranya gedung sekolah 13 unit, puskesmas 14 unit, kantor desa tiga unit, masjid empat unit dan satu unit tempat usaha.
"Kami hingga kini masih melakukan pendataan jumlah kerusakan bangunan dan belum mendata jiwa terdampak bencana," katanya.Baca Juga: BMKG Harap Masyarakat dan Pemda Selalu Siaga Soal Gempa
Korban bencana gempa itu akan menempati hunian sementara (huntara) sebelum mereka mendapatkan hunian tetap (huntap).
Selain itu, katanya, mereka mendapatkan jaminan kehidupan dengan menerima kebutuhan bahan pokok, lauk pauk, dan lainya.
"Kami akan memberikan pelayanan terbaik kepada korban bencana agar mereka hidup layak. Kita yakin mereka bisa terpenuhi kebutuhan dasarnya karena berdasarkan pengalaman," katanya. *
(sumber: okezone.com)