Pascagempa utama M6,6 di Banten akhir pekan ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi 39 kali gempa susulan.
Menurut Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, hingga pagi ini pukul 04.00 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap gempa susulan dari gempa Ujung Kulon M6,6 menunjukkan telah terjadi 39 kali.
Lewat akun media sosial pribadinya, Minggu (16/1/2022), Daryono mengatakan bahwa frekuensi kejadian gempa sudah meluruh.
Baca Juga: Polisi Gerebek Judi Gelper di Jodoh Batam, Pemilik dan Pemain Ditangkap
“Tampak tren frekuensi kejadian gempa susulan sudah meluruh. Semoga segera stabil dan normal kembali,” katanya.
Sebelumnya dilaporkan gempa terjadi dengan episenter di laut pada jarak 132 km arah barat daya Kota Pandeglang, Banten, dengan kedalaman hiposenter 40 km yang terjadi pada hari Jumat, 14 Januari 2022 Pukul 16.05.41 WIB.
Daryono juga mengatakan bahwa gempa ini mirip dengan gempa yang terjadi di Selatan Jawa Timur dengan magnitudo 6,1 pada 10 April 2021 lalu. Gempa ini juga bersifat destruktif yang sama-sama bersumber di dalam Lempeng Indo-Australia.
Baca Juga: Unik! Ayah Vidi Aldiano Berikan Piala pada Sang Menantu. Ternyata Ini Maknanya
“Gempa Ujung Kulon M6,6 ini jenisnya mirip dengan gempa Selatan Jawa Timur magnitudo 6,1 pada 10 April 2021 lalu yang juga bersifat destruktif. Sama-sama gempa intraslab yaitu gempa dengan sumber di dalam Lempeng Indo-Australia,” papar Daryono.*
Artikel Terkait
Sejumlah Fakta Gempa Banten Berkekuatan Magnitudo 6,7
Pasca Gempa M6,7 Banten, BMKG Kerahkan Tim Seismologi Teknik
BMKG Harap Masyarakat dan Pemda Selalu Siaga Soal Gempa
Pasca Gempa Banten, BMKG: Jangan Percaya Isu yang Tidak Bertanggungjawab
738 Unit Rumah Rusak di Pandeglang Akibat Gempa Banten M6,7
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang NTB Dinihari Tadi
BMKG Perbarui Data Gempa Banten. Ini Penjelasannya