Perebutan sabuk juara dunia tinju kelas berat kembali tersaji akhir pekan ini di Wembley, London.
Tyson Fury akan mencoba mempertahankan sabuk WBC dan The Ring miliknya dari tangan sang kompatriot, Dillian Whyte.
Fury terakhir bertanding pada Oktober tahun lalu, saat dirinya menang KO pada ronde 11 atas Deontay Wilder di Nevada. Kemenangan itu mengulangi capaian yang diraih petinju Inggris tersebut pada Februari 2020 atas lawan yang sama.
Baca Juga: Mike Tyson Hajar Penumpang Pesawat yang Mabuk
Sebetulnya Fury ingin melawan Oleksander Usyk, pemegang gelar kelas berat WBA Super, IBF, WBO, dan IBO demi memperebutkan status undisputed champion. Namun Anthony Joshua, lawan yang dikalahkan Usyk, meminta rematch.
Akhirnya, Fury pun dipertemukan dengan Whyte sebagai laga wajib (mandatory fight) dari WBC yang harus dilakoninya. Lawannya pun tak sembarangan, sebab Whyte adalah juara interim WBC.
Whyte terakhir kali bertanding pada Maret tahun lalu, saat berhasil revans dengan menang TKO di ronde 4 atas Alexander Povetkin. Singkatnya, ini adalah pertarungan level tertinggi di WBC.
Baca Juga: Permintaan pada Malam Lailatul Qadar
Meski demikian, baik Fury maupun Whyte terbilang kalem dan saling hormat di luar ring jelang laga. Tak ada ribut-ribut aneh saat jumpa pers dan pose tatap muka. Justru kru masing-masing kubu yang 'berulah' dan harus ditenangkan oleh kedua petinju.
Ya, baik Fury dan Whyte memilih untuk tampil habis-habisan di ring, bukan buang-buang energi tak penting demi gimmick semata.
"Orang-orang menginginkan keributan besar saat jumpa pers, mereka ingin melihat teriakan dan saling riuh kemudian pukul-pukulan, tapi dengar, biarkan dua petinju yang bertarung dan nikmatilah," kata Fury kepada BT Sport.
Baca Juga: Berikut Doa dan Niat Bayar Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga
"Kami di sini untuk bertarung, dia (Whyte) berlatih, dibayar untuk itu, dan aku pun begitu. Penonton menantikan laga sesungguhnya, kami tak perlu ribut-ribut di jumpa pers," jelas The Gipsy King menambahkan.
Fury punya rekor kemenangan 31 kemenangan (22 knockout) dan satu hasil imbang sepanjang karier profesionalnya, sementara Whyte punya rekor 28 kemenangan (19 knockout) dan dua kekalahan. Pertarungan ini pun diprediksi akan berakhir sebelum 12 ronde.
Artikel Terkait
Liverpool Sikat MU 4-0, The Reds Geser Man City di Puncak Klasemen
Mohamed Salah vs MU: Lima Gol Dalam Semusim
Klopp Sanjung Liverpool Usai Tundukan MU 4-0
Mohamed Salah Pimpin Daftar Top Skor Liga Inggris
Inter ke Final Coppa Italia Usai Sikat Milan 3-0
Liverpool Akan Juara Liga Inggris Jika City Terpeleset