Oleh: Luhlu Zahara, Mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia, FITK UIN Sumatera Utara
Sastra adalah bentuk bahasa yang disampaikan kepada orang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari).
Arti lainnya dari sastra adalah kesusastraan. Sastra sendiri ialah seni bahasa yang biasanya melahirkan karya yang kemudian dinamakan karya sastra.
Eksistensi sastra juga tidak terlepas dari manusia, karena sastra itu salah satu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Baik secara lisan maupun tulisan.
karya sastra lahir dari ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide-ide semangat yang terbesit, maupun keyakinan yang akan dituai dalam bentuk tulis ataupun tulisan.
karya sastra yang bernilai juga dari bahasa indah beralun alun, penuh dengan irama dan perumpamaan yang jika dilihat secara keseluruhannya dalam bentuk nilai-nilai estetika dan moral juga nilai-nilai konsepsi yang terdapat dalam bentuk karya sastra tersebut.
Periodisasi sastra yang ada di Indonesia juga telah berkembang dari zaman ke zaman. Yang membuktikan karya sastra itu sendiri salah satu hal penting “bermain” dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Periodisasi sastra dari beberapa tokoh seperti H.B Jassin, Usman Effendy, Sabaruddin Ahmad, Ajip Rosidi, Nugroho Notosusanto, Simorangkir Simanjuntak. dari mulai angakatan pujangga lama, angkatan balai pustaka, angkatan pujangga baru (1933-1942), Angkatan `45 (angkatan kemerdekaan), angkatan 50-an, angkatan `66, angkatan `80an, hingga angkatan reformasi hingga sekarang.
karya sastra dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan zaman pembuatan karya sastra tersebut, yakni karya sastra lama yang biasanya berisi tentang nasihat, ajaran agama, hingga ajaran moral. dan karya sastra baru itu sendiri memiliki banyak genre sesuai dengan realitas sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Contoh karya sastra baru adalah novel romantis, komik, dan lain-lain.
Fungsi karya sastra itu sebenarnya tidak hanya dijadikan sebagai bahan bacaan ketika sedang ada waktu senggang saja, tetapi juga dapat menampilkan kehidupan yang lainnya pula.
karya sastra dapat menghibur diri sebagai perbaikan suasana hati sekaligus pula memperluas pemikiran yang terbuka menjadi lebih kreatif setelah mendapatkan inspirasi sederhana dari sastra itu sendiri, selanjutnya juga ada pula sastra hanya tentang fiksi yang menghibur ada pula yang membahas mengenai realitas sosial yang benar terjadi adanya, dan nilai-nilai keindahan lainnya, bahkan jika seseorang menyukai sastra maka sebagian besarnya memiliki hati yang lemah lembut pula karena mereka yang suka sastra berkemungkinan memiliki kepekaan yang tinggi.
Di zaman modern seperti saat ini ada pula sisi positif dan negatifnya, salah satu sisi positifnya yang mengikuti zaman ialah dengan teknologi yang canggih dapat terus memajukan dan memudahkan gen pada zaman sekarang tentunya sangat menyenangkan.
Namun, ada pula sisi negatif yang tak dapat kita pungkiri dari hal itu yang mana manusia semakin dimanjakan oleh kecanggihan teknologi dan menyebabkan sifat ketergantungan dan malas.
Selain itu, bisa memunculkan rasa anti sosial atau individualis, dan lunturnya norma, nilai-nilai di masyarakat. Artinya ada pro dan kontra dari kemajuan zaman tersebut.
Artikel Terkait
Pak Tricky
Nasi Padang
Talbiyah Mak Ijah
Merantau
Lebaran di Kepala