Oleh: Errika Febi, Mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia FITK UIN SU
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak mungkin bisa hidup sendiri, manusia membutuhkan interaksi dengan sesamanya guna memenuhi berbagai kebutuhan hidup.
Manusia menciptakan berbagai ide dan kreativitas untuk kebutuhan sehari-hari. Bahasa, menjadi salah satu unsur paling penting dalam kehidupan manusia karena ia menjadi alat komunikasi yang utama. Perkembangan zaman yang semakin canggih akan mempengaruhi berkembangan ilmu pengetahuan.
Banyak masyarakat terutama kaum remaja yang lebih suka bermain gadget atau media sosial dibandingkan membaca buku. Padahal, membaca adalah sumber ilmu yang kita ketahui bahwa “Membaca membuka jendala dunia”.
Literasi yaitu kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk keterampilan hidup.
Istilah literasi merupakan sesuatu yang akan terus berkembang dan terus beproses menjadi sarana peserta didik dalam mengenal, memahami dan menerapkan ilmu yang telah didapatnya dibangku sekolah.
Seseorang dapat dikatakan literat jika mereka sudah dapat memahami suatu hal karena telah memahami informasi sebagai hasil dari membaca yang tepat dan melaksanakan pemahamannya sesuai dengan apa yang dia serap.
Literasi (membaca-menulis) merupakan salah satu bentuk aktivitas dalam hidup yang sebagian besar proses Pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi.
Budaya literasi yang tertanam dalam diri peserta didik mempengaruhi tingkat keberhasilan seseorang baik di sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Secara umum, literasi berkaitan dengan istilah wacana mahir, yang artinya kemampuan seluruh bahasa mencakup kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Kegiatan literasi penting bagi peserta didik terhadap keberhasilan belajar mereka karena keterampilan literasi yang baik akan membantu peserta didik dalam berbagai hal, khususnya pada pendidikan bahasa Indonesia.
Peserta didik dapat dengan mudah memahami teks lisan, tulisan maupun gambar/visual dengan keterampilan literasi ini. Sehingga keterampilan literasi perlu dimiliki oleh setiap individu yang akan menjadi syarat untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Contoh literasi yang perlu dikuasai yaitu literasi baca-tulis sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik.
Literasi tidak bisa dilepas dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dalam berbahasa, seperti membaca dan menulis. Makna besar literasi sebagai kemampuan baca tulis merupakan gerbang utama bagi perkembangan makna literasi secara lebih luas. Untuk memperoleh literasi adalah melalui Pendidikan.
Pendidikan dan kemampuan literasi adalah dua hal penting dalam hidup kita yang mempengaruhi kemajuan suatu negara secara langsung.
Secara historis, menurut Tarwotjo dalam Wiyanto (2006) dalam pengantar bukunya yang berjudul Terampil Menulis Paragraf, produk dari aktivitas literasi berupa tulisan adalah sebuah warisan intelektual yang tidak akan kita temukan di zaman prasejarah. Dengan kata lain, apabila tidak ada tulisan, sama saja kita berada di zaman prasejarah.
Mengingat apa itu pentingnya literasi sepertinya hal ini bertolak belakang dengan apa yang terjadi di zaman sekarang, khususnya kalangan pelajar yang kurang meminati budaya literasi.
Artikel Terkait
Sedikit Bakti Ananda
Nasi Padang
"Cinta yang Mungkin Ada"
Si Karengkang
Merantau
Lebaran di Kepala
Sastra dan Perkembangan Masa Kini