(Madrasah Quality Reform)
Oleh: H. Muhammad Nasir. S.Ag., M.H., Kakan Kemenag Lingga
Membicarakan reformasi mutu madrasah ketika terjadinya lompatan perubahan dalam masyarakat global adalah sesuatu yang penting. Apalagi madrasah sebagai lembaga pendidikan di Indonesia mengandung banyak aspek yang menarik.
Madrasah merupakan ujung tombak terdepan dalam pelaksanaan proses pendidikan nasional. Namun upaya pengembangan dan menempatkan posisi madrasah seperti sekarang ini tidak semudah membalikan telapak tangan.
Menjadikan madrasah sebagai salah satu pilihan bukanlah perkara mudah yang dapat diperoleh secara instan. Berbagai kendala ditemui. Sikap pesimis terhadap kemampuan madrasah mendidik anak bangsa ini pernah pula dialami.
Kecenderungan yang mewarnai pendidikan madrasah hari ini adalah masih lemahnya kualitas mutu sehingga belum dapat bersaing di dunia global. Padahal madrasah adalah pendidikan tertua yang ada sebelum pendidikan umum lainnya. Tumbuh dan berkembangnya lembaga pendidikan madrasah di Indonesia merupakan kebanggaan tersendiri di kalangan umat Islam.
Berdasarkan data yang himpun dari Kementerian Agama, Madrasah di Indonesia sudah mencapai 83.548 buah mulai dari tingkat RA, MI, MTS dan MA. Sebagai pendidikan yang berciri khas keislaman, madrasah adalah harapan umat Islam dalam membangun generasi bangsa yang beriman , berakhlak mulia, dan berperadaban tinggi.
Dalam penelitian para pakar pendidikan, banyak faktor yang menyebabkan madrasah belum bisa bersaing di dunia global saat ini, diantaranya, faktor pengelelolaan yang masih lemah sehingga pencapaian visi dan misi belum sepenuhnya menyentuh hasil sebagaimana yang dikehendaki pendidikan Islam itu sendiri. Akibatnya masih banyak madrasah yang belum memenuhi standar mutu yang memadai.
Jika kita mengacu kepada Sistem Penjaminan dan Peningkatan Mutu Pendidikan (SPPMP), penjaminan mutu adalah serentetan proses yang saling berkaitan untuk mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan data tentang kinerja dan mutu tenaga kependidikan, program pendidikan dan institusi pendidikan.
Penjaminan mutu mengarah pada peningkatan mutu. Proses penjaminan mutu mencakup bidang yang akan dicapai beserta prioritas pengembangan, menyajikan data perencanaan yang didasarkan pada bukti serta pengambilan keputusan, dan mendukung budaya peningkatan yang berkelanjutan. Maka mutu hasil pendidikan di tingkat pendidikan dasar dan menengah di Indonesia dinilai berdasarkan delapan standar pendidikan nasional BSNP. SPPMP masih rendah.
Dalam hal ini untuk pendidikan dasar dan menengah mencakup: (a) penilaian mutu pendidikan, (b) analisis dan pelaporan mutu pendidikan dan (c) peningkatan mutu pendidikan ( Moerdiyanto : 2009 ).
Mutu merupakan seluruh proses terstruktur untuk memperbaiki autput yang dihasilkan. Bermutu atau tidaknya madrasah ditentukan oleh output. Mutu bukanlah benda magis atau sesuatu yang rumit. Sebab itu usaha yang dapat dilakukan untuk mereformasi mutu diantaranya dengan penerapan manajemen mutu.
Manajemen mutu merupakan sarana yang memungkinkan para profesional pendidikan untuk dapat beradaptasi dengan kekuatan perubahan yang terjadi saat ini. Berkaca dari kondisi yang ada madrasah sedang mengalami kepincangan dalam menghadapi perubahan global yang terjadi. Kepincangan itu disebabkan oleh masih rendahnya mutu madrasah di kanca persaingan dunia global.
Sebagaimana yang dilaporkan oleh World Economic Forum yang telah merilis Global Competitiveness Report ( 2016-2022 ) pada akhir bulan lalu. Dalam laporan tersebut indek daya saing indonesia tercatat di peringkat ke-37 dari 140 negara yang dinilai.
Penilaian peringkat daya saing global didasarkan pada 113 indikator yaitu institusi, inprastruktur, kondisi dan situasi ekonomi makro, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tingkat atas dan pelatihan, efisiensi pasar, efisiensi tenaga kerja, pengembangan pasar finansial, kesiapan tehnologi, ukuran pasar, lingkungan bisnis dan inovasi (Ki Suproyoko: 2003).
Artikel Terkait
Bagaimana Cara Agar Dosa Diampuni?
Yok, Pahami Perbedaan Astagfirullah dan Astagfirullahaladzim
Bacalah AlQur'an, Dapatkan Lima Keistimewaan
Kala Bencana Jadi Peringatan