Barang terlarang tersebut berpotensi tidak terdeteksi oleh mesin X-ray karena tampilannya terhalang komponen laptop dan tablet yang terbuat dari material logam padat.
“Jika saya melihat laptop di dalam tas, saya akan meminta pemiliknya untuk mengeluarkannya, atau membalik tas tersebut untuk melihat dari sisi lain,” tegas Michael.
Baca Juga: Bola Mania! Berikut Jadwal Liga Italia Pekan Ini
Selain menghalangi pemeriksaan pada mesin X-ray, ternyata baterai laptop juga berbahaya apabila berada di dalam pesawat.
Federal Aviation Administration atau Badan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) menuturkan, baterai laptop berpotensi menjadi terlalu panas saat disimpan di dalam pesawat.
Kemungkinan terburuknya, apabila laptop terlalu panas kemudian terbakar di dalam tas yang berisi barang-barang mudah terbakar seperti deodoran aerosol, maka api dapat membesar dengan cepat. *
(sumber: okezone.com)
Artikel Terkait
Sandiaga Tinjau Kesiapan Travel Bubble di Nongsa dan Bintan
Sandiaga Uno Sebut Travel Bubble Segera Dibuka, Pengumuman Resmi 24 Januari 2022
Menparekraf RI Tinjau Kesiapan Travel Bubble di Lagoi
Dua Wanita Cantik Dibekuk BNNP Kepri saat Ambil Sabu di Mega Wisata Ocarina Batam
Tabrakan Maut di Balikpapan, Berikut Kesaksian Sopir Truk Kontainer
Timnas Putri Indonesia dan Australia Beda Kualitas